Sabtu, 07 Januari 2012

proposal penelitian

PROPOSAL PENELITIAN

A.    Identitas Mahasiswa
N a m a                          :     xxxx.xxxxxxxx
No. Pokok / NIM         :     07 10710 041
Jurusan                         :     Pendidikan MIPA
Program Studi              :     Pendidikan Biologi
Alamat Rumah             :     Perumnas Tomalia, Kecamatan Turikale Kabupaten Maros.

B.     Judul Proposal Penelitian
“Proposal Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Abu Sekam terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Kedelai (Glycine Soya)”

C.    Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dinegara kita, maka sudah merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk segera menyusun strategi penyediaan bahan pemenuh kebutuhan hajat hidup masyarakat.
Untuk menentukan jenis tanaman bahan pangan yang akan dikembangkan, terlebih dahulu harus dipertimbangkan segi kandungan gizinya, kemudahan untuk diusahakan dan sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat umumnya. Dari alternatif pemilihan tanaman yang memungkinkan untuk dikembangkan, tanaman kacang kedelai yang merupakan salah satu jenis tanaman kacang-kacangan yang cukup memenuhi persyaratan yang dipertimbangkan tersebut.

proposal penelitian

PROPOSAL PENELITIAN

A.    Identitas Mahasiswa
N a m a                          :     xxxx.xxxxxxxx
No. Pokok / NIM         :     07 10710 041
Jurusan                         :     Pendidikan MIPA
Program Studi              :     Pendidikan Biologi
Alamat Rumah             :     Perumnas Tomalia, Kecamatan Turikale Kabupaten Maros.

B.     Judul Proposal Penelitian
“Proposal Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Abu Sekam terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Kedelai (Glycine Soya)”

C.    Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dinegara kita, maka sudah merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk segera menyusun strategi penyediaan bahan pemenuh kebutuhan hajat hidup masyarakat.
Untuk menentukan jenis tanaman bahan pangan yang akan dikembangkan, terlebih dahulu harus dipertimbangkan segi kandungan gizinya, kemudahan untuk diusahakan dan sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat umumnya. Dari alternatif pemilihan tanaman yang memungkinkan untuk dikembangkan, tanaman kacang kedelai yang merupakan salah satu jenis tanaman kacang-kacangan yang cukup memenuhi persyaratan yang dipertimbangkan tersebut.
Bagi sebagian masyarakat, kacang kedelai sudah tidak asing lagi bagi mereka. Hampir semua orang pasti sudah mengenal tanaman ini. Dalam kehidupan sehari-hari kacang kedelai memang peranan yang penting kacang kedelai sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kecap, tempe dan tahu. Sering pula dicampur dalam masakan dan minuman.
Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3000 tahun yang lalu di Asia Timur. Ada dua jenis kedelai yang dikenal di masyarakat yaitu kedelai putih dan kedelai hitam.
Kedelai putih diperkenalkan ke nusantara oleh pendatang dari cina sejak maraknya perdagangan dengan tiongkok, sementara kedelai hitam sudah lama dikenal oleh orang penduduk setempat.
“Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia” (Iswara,1985).
Menanam kacang kedelai dapat dilakukan oleh siapapun, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Tanaman kacang kedelai dipandang dari segi kesehatan banyak sekali manfaatnya.
Sekam merupakan bagian dari bulir padi-padian berupa lembaran yang kering, bersisik dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam. Sekam dapat dijumpai pada hampir semua anggota rumput-rumputan. Meskipun pada beberapa jenis budidaya ditemukan pula variasi bulir tanpa sekam.
Sekam merupakan salah satu pemanfaatan limbah pabrik dari penggilingan padi yang sudah lama dikenal oleh masyarakat. Sebelum sekam digunakan dalam campuran tanah sebagai pupuk sebaiknya sekam tersebut diolah atau dibakar sehingga menjadi abu sekam.
Abu sekam dapat dengan mudah diperoleh di toko-toko pertanian. Namun tidak ada salahnya memproduksi sendiri abu sekam untuk keperluan sendiri bahkan mungkin dapat menjualnya nanti.
Ada dua cara pembuatan abu sekam yaitu :
a.      Pembuatan abu sekam dengan cara disangrai
b.      Pembuatan abu sekam dengan cara dibakar dalam tong
c.      Pembuatan abu alamiah yang berasal dari pabrik penggilingan padi yang sudah digunakan
Abu sekam tersebut merupakan hasil pembakaran sekam padi (oriza sativa L) yang dapat diperoleh dari limbah pabrik tempat penggilingan padi. Dimana padi ini merupakan tanaman pertanian yang banyak terdapat di Sulawesi Selatan dan hampir seluruh daerah di Indonesia.
Abu sekam memiliki fungsi mengikat logam berat. Selain itu Abu sekam berfungsi untuk mengemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara didalamnya, sehingga masih perlu campuran media lain dalam media tanaman tersebut bagus dicampur dengan pupuk kompos.
Abu sekam yang berasal dari padi ini sangat kaya akan silica yang dalam oksidanya dikenal dengan silica dioxide. Tujuan dari pemberian abu sekam pada suatu tanaman agar pertumbuhan tanaman menjadi baik dan normal.
Unsur C, H, dan O diudara cukup banyak sehingga orang jarang mempermasalahkannya. Tetapi tidak demikian halnya dengan 13 unsur kimia lainnya yang ada dalam tanah zat-zat itu akan habis bila tidak diganti. Kekurangan zat hara dalam tanah akan menyebabkan tanaman menjadi kurus, berpenyakit, tidak berbuah, dan tidak tumbuh dengan semestinya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa abu sekam dapat dipakai sebagai campuran pakan, alas kandang, dicampur tanah sebagai pupuk, dibakar, atau arangnya dijadikan media tanam. Abu sekam memiliki peranan penting sebagai media tanam pengganti tanah. Abu sekam bersifat porous, ringan dan tidak kotor, dan cukup dapat menahan air, penggunaan abu sekam cukup meluas dalam budidaya tanaman hias maupun sayuran.
Oleh karena itu dalam penelitian ini dicoba untuk mencari alternatif lain yang relatif lebih murah dan cukup handal. Salah satu diantaranya adalah penggunaan abu sekam dalam bercocok tanam khususnya pada tanaman kacang kedelai (Glycine), sebagai limbah yang cukup melimpah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh Penggunaan Abu Sekam terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Kedelai”.

D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka permasalahan pokok dalam proposal penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh abu sekam terhadap pertumbuhan tanam kacang kedelai (Glycine) pada beberapa konsentrasi perlakuan”?.

E.     Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis adalah :
Mengetahui pengaruh abu sekam terhadap pertumbuhan tanaman kacang kedelai pada beberapa konsentrasi perlakuan.

2.      Manfaat Penelitian
a.      Menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca maupun penelitian tentang pemanfaatan limbah pabrik tempat penggilingan padi yakni abu sekam sebagai media tanam.
b.      Sebagai bahan informasi khususnya bagi para mahasiswa dan masyarakat tentang pemanfaatan limbah pabrik tempat penggilingan padi sebagai bahan yang dapat digunakan kembali.
c.      Memberikan suatu metode alternatif baru dalam bercocok tanam khususnya pada tanaman kacang kedelai.

F.     Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir
1.      Tinjauan Pustaka
a.      Pengertian Abu Sekam
Abu sekam adalah sekam padi yang dibakar yang berwarna hitam yang dihasilkan dari pembakaran sekam yang tidak sempurna. (Zainuddin Dwi Judho P, S.Hut, 2006).
b.      Botani Kacang Kedelai (Glycine)
Berdasarkan sistem klasifikasi, tumbuhan, tanaman kacang kedelai termasuk kelas Dycotyledoneae (berkeping dua). Klasifikasi tanaman kacang kedelai menurut Adi Sarwanto (2005) adalah sebagai berikut :
Kingdom           :   Plantae
Divisio              :   Spermatophyta
Sub Divisoo     :   Angiospermae
Kelas                 :   Dicotyledonae
Ordo                  :   Rosale
Family               :   Leguminosae
Genus                :   Glycine
Spesies              :   Glycine Soya
Dari beberapa spesies, hanya ada 2 (dua) spesies yang umum dibudidayakan yaitu kedelai putih dan kedelai hitam.
c.      Kandaungan Gizi Kacang Kedelai
Kandungan gizi yang cukup tinggi pada kacang kedelai, berbeda banyaknya untuk tiap jenis. Adapun kandungan nutrisi kacang kedelai per 100 gram dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Kandungan Gizi pada Tanaman Kacang Kedelai
No
Kandungan Gizi
Banyaknya
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kalori                                (kal)
Protein                              (g)
Lemak                               (g)
Karbohidrat                      (g)
Kalsium                            (mg)
Fosfor                                (mg)
Zat besi                             (mg)
Vitamin A                         (si)
Vitamin B1                       (mg)
Vitamin C                         (mg)
Air                                     (g)
Bagian yang dapat dimakan (Bdd)%
286,00
30,20
15,60
30,10
196,00
506,00
6,90
95,00
0,93
-
20,00
100,00
Sumber : Ir. H. Rahmat Rukwana (1996)

d.      Morfologi Tanaman Kacang Kedelai
Tanaman kacang kedelai umumnya tumbuh tegak, berbentuk semak, dan merupakan tanaman semusim. Morfologi tanaman kacang kedelai didukung oleh komponen utamanya, yaitu : akar, daun, batang, polong dan biji sehingga pertumbuhannya bisa optimal.
1.      Akar
Akar kacang kedelai muncul dari belahan kulit biji yang muncul di sekitar misofil. Calon akar tersebut kemudian tumbuh dengan cepat kedalam tanah, sedangkan kotiledon yang terdiri dari dua keping akan terangkat ke permukaan tanah akibat pertumbuhan yang cepat.
Sistem perakaran kedelai terdiri dari dua macam, yaitu akar tunggang dan akar serabut yang tumbuh dari akar tunggang. Selain sebagai penyerap unsur hara dan penyangga tanaman, pada perakaran ini adalah merupakan tempat terbentuknya bintil / nodul akar yang berfungsi sebagai pabrik alami terfiksasinya nitrogen udara.
2.      Batang dan Cabang
Pertumbuhan batang kedelai dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe determinate dan indeterminate. Perbedaan sistem pertumbuhan batang ini didasarkan atas keberadaan bunga pada pucuk batang. Pertumbuhan batang tipe determinate ditunjukkan dengan batang yang tidak tumbuh lagi pada saat tanaman mulai berbunga. Sementara pertumbuhan batang tipe indeterminate dicirikan bila pucuk batang tanaman masih bisa tumbuh daun. Walaupun tanaman sudah mulai berbunga. Hampir seluruh permukaan batang kacang kedelai berbulu.
Cabang akan muncul dibatang tanaman. Jumlah cabang tergantung dari varietas dan kondisi tanah, tetapi ada juga varietas kedelai yang tidak bercabang.
3.      Daun
Umumnya, bentuk daun kedelai ada dua, yaitu bulat (oval) dan lancip (lanceolate). Kedua bentuk daun tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Daun mempunyai stomata, berjumlah antara 190-320 buah/m2.
Daun kacang kedelai mempunyai bulu yang berwarna cerah dan jumlahnya bervariasi. Panjang bulu bisa mencapai 1 mm dan lebar 0,0025 mm. Kepadatan bulu bervariasi, tergantung varietas, tetapi biasanya antara 3-20 buah/mm2.
4.      Bunga
Tanaman kacang-kacangan, termasuk tanaman kedelai, mempunyai dua stadia tumbuh, yaitu stadia vegetatif dan stadia reproduktif. Stadia vegetatif mulai dari tanaman berkecambah sampai saat berbunga, sedangkan stadia reproduktif mulai dari pembentukan bunga sampai pemasakan biji.
Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak tangkai daun yang diberi nama rasim. Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam, antara 2-25 bunga, tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan varietas kedelai.
Bunga tanaman kedelai termasuk bunga kupu-kupu yang berwarna ungu atau kuning, dan tergantung pada varietasnya. (Ir. Ahmad Affandi, 1977).
5.      Polong dan Biji
Polong kedelai pertama kali terbentuk sekitar 7-10 hari setelah munculnya bunga pertama. Panjang polong muda sekitar 1 cm. Kecepatan pembentukan polong dan pembesaran biji akan semakin cepat setelah proses pembentukan bunga berhenti. Hal ini kemudian diikuti oleh perubahan warna polong, dari hijau menjadi kuning kecoklatan pada saat masak. (Dr. T. Adisarwanto, 2005).
Tanaman kacang kedelai bentuk bijinya bermacam-macam tetapi pada umumnya berbentuk bulat telur yang terdiri dari embrio yang diselubungi oleh kulit biji. Terdapat jaringan endosperma yang kecil dan hilum yang mudah terlihat pada permukaan kulit biji. (Ir. Ahmad Affandi, 1977).

e.      Ciri Varietas Kacang Kedelai Unggul
Bibit adalah semaian (calon tanaman) yang akan ditanam petani untuk diambil hasilnya. Bibit kacang kedelai yang baik berasal dari varietas yang unggul. Ciri kacang kedelai varietas unggul yaitu sebagai berikut :
1)     Potensi hasil tinggi
2)     Umur kurang dari 90 hari
3)     Mutu bijinya baik (warna seragam)
4)     Tahan penyakit karat daun dan penyakit-penyakit penting lain-lainnya
5)     Tahan rebah
6)     Tahan hama
f.       Cara Memperoleh Varietas Unggul
Ada dua cara memperoleh varietas kacang kedelai unggul, yaitu dengan mencari berbagai macam informasi yang dibutuhkan diberbagai tempat, ataupun melakukan percobaan sendiri.
1)     Mencari informasi
Petani kacang kedelai dapat memperoleh informasi tentang bercocok tanam kacang kedelai dari berbagai sumber seperti pada petani kacang kedelai teladan, balai benih, tokoh tani, dinas pertanian, TV, radio, surat kabar, dan majalah pertanian.
2)     Percobaan
Benih yang telah dipilih terlebih dahulu dicobakan pada lahan petani sendiri. Apabila hasil percobaannya berhasil, benih tersebut dapat digunakan sebagai bibit. Sebaiknya apabila hasil percobaan tersebut kurang berhasil, jangan digunakan sebagai bibit.
g.      Syarat tumbuh tanaman kacang kedelai
1)     Tanah
Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, asalkan drainase dan aerasi tanah cukup baik. Pada umumnya tanah-tanah yang cocok untuk tanaman jagung, cocok pula untuk tanaman kacang kedelai. Pada tanah-tanah aluvial, regosol, grumosol, latosol maupun andosol, kacang kedelai dapat tumbuh dengan baik. Hanya pada tanah podsolik merah kuning dan tanah-tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa pertumbuhannya kurang baik (Ir. Ahmad Affandi, 1977).
pH tanah yang cocok dengan kacang kedelai adalah disekitar 5,8-7,0 tetapi pada pH 4,5 pun kacang kedelai masih dapat menghasilkan pemberian kapur 2-4 ton/Ha pada tanah dengan pH dibawah 5,5. Pada umumnya dapat menaikkan hasil.
2)     Iklim
Pertumbuhan tanaman kacang kedelai juga dipengaruhi oleh iklim. Oleh karena itu, petani perlu memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan iklim seperti sinar matahari, curah hujan, serta suhu dan kelembapan.
h.      Penanaman Kacang Kedelai
1)     Waktu tanam
Pemilihan waktu bertanam yang tepat untuk masing-masing daerah amat penting, karena berhubungan erat dengan tersedianya air untuk pertumbuhan dan menghindarkan kebanjiran pada saat tanaman masih muda.
Menurut Iswara (1985), untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal, sebaiknya kacang kedelai ditanam pada bulan-bulan yang agak kering, tetapi air tanah masih cukup tersedia. Air diperlukan dari sejak tumbuh sampai pada periode pengisian polong. Kekeringan pada masa-masa berbunga dan masa-masa pengisian polong akan menurunkan hasil. Tetapi tanah yang terlalu becek, apalagi tergenang air, sangat tidak baik untuk pertumbuhan tanaman kacang kedelai.
Waktu tanam yang tepat sangat berbeda untuk satu daerah dengan daerah lain. Tetapi pada umumnya pada tanah tegalan yang drainasenya baik, musim tanam yang sesuai adalah awal musim penghujan, sedang pada tanah sawah, menjelang berakhirnya musim hujan.
2)     Penggunaan benih yang bermutu baik
Sering terjadi tanaman kedelai yang dapat dipanen hanya disekitar (50%) dari jumlah biji yang ditanam. Hal ini terutama disebabkan karena banyak biji yang ditanam tidak tumbuh. Untuk memperoleh populasi tanaman yang “penuh”, diperlukan benih yang bermutu baik mempunyai sifat sebagai berikut :
1)     Daya tumbuh lebih dari 90%
2)     Kecepatan tumbuh baik
3)     Murni
4)     Sehat
5)     Tidak tercampur dengan biji gulma/herba
6)     Biji bernas, warna biji mengkilat tidak berkeriput, tidak terdapat luka bekas gigitan serangga / ulat.
Benih kacang kedelai tidak mempunyai “dormancy” (waktu istirahat setelah panen), sehingga makin baru benih makin baik, asalkan telah cukup kering. Benih yang vigornya baik akan tumbuh merata empat hari setelah tanam pada kelembaban tanah yang cukup (Iswara, 1985).
3)     Cara bertanam dan pemeliharaan tanaman
a.      Pengolahan tanah
Dianjurkan untuk mengolah tanah terlebih dahulu sebelum bertanam kacang kedelai. Tujuan pengolahan tanah antara lain adalah untuk mematikan tumbuhan pengganggu/herba untuk memperoleh struktur tanah yang gembur serta drainase dan serasi yang cukup baik. Cara pengolahan tanah dilakukan dengan membajak atau mencangkul 1-2 kali, kemudian diratakan, sisa-sisa gulma dibuang dari petakan. Jangka waktu pengolahan tanah dengan penanaman diusahakan agak lama (3-4 minggu) untuk memperoleh struktur tanah yang baik.
b.      Penanaman
Supaya benih cepat tumbuh, maka pada saat tanam, tanah harus cukup lembab. Penanaman dapat secara disebar atau ditugal. Tugal dapat dibuat dari kayu, panjang + 150 cm dan garis tengah + 5 cm dengan dibagian ujungnya diruncingkan sepanjang 4-5 cm.
c.      Pemupukan
Pemberian pupuk N, P, dan K pada tanaman kacang kedelai pada umumnya tidak menaikkan hasil. Pada tanah-tanah yang sangat kekurangan unsur P, pemberian pupuk P sangat menaikkan hasil.
d.      Pasca panen kacang kedelai
Mutu hasil tidak dapat diperbaiki akan tetapi dapat dipertahankan mutu yang baik diperoleh jika pemanenan dilakukan pada tingkat kematangan yang tetap (Iswara, 1985). Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam menentukan saat yang tepat untuk panen sebagai berikut :
1.      Panen bisa segera dilakukan, apabila daun-daun telah menguning dan polong telah kering.
2.      Panen yang terlalu awal menyebabkan biji mudah busuk, berkulit keriput dan mudah ditumbuhi cendawan. Sebaliknya panen yang terlambat menyebabkan polong pecah sehingga banyak biji terbuang.
3.      Untuk varietas kedelai yang polongnya mekar dilapangan, harus dipanen pada saat daun masih menempel pada tanaman.
e.      Cara panen yang baik adalah dengan memotong batang dengan sabit bergigi atau sabit tajam.
Pemanenan tidak dilakukan selama waktu hujan, tetapi sebaliknya pemanenan dapat dilakukan pada waktu cerah atau ada sinar matahari (Anonimous, 1991).
i.        Media Tanam Abu Sekam
1.      Pengertian media tanam
Penyiapan media merupakan kegiatan untuk menyediakan tempat tumbuhnya tanaman. Tanaman kacang kedelai akan tumbuh subur apabila ditanam pada media yang sesuai dengan medianya. Media tanam merupakan tempat yang digunakan untuk tumbuh benih atau kecambah dan untuk berdiri tegaknya tanaman hingga siap panen. Oleh karena itu, idealnya suatu media tanam harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a.      Dapat dijadikan sebagai tempat berpijak tanaman
b.      Memiliki kemampuan mengikat air dan menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman
c.      Dapat mempertahankan kelembaban disekitar akar tanaman
d.      Tidak mudah lapuk dan layu
2.      Pengertian media tanam abu sekam
Tanaman kacang kedelai dapat ditanam diberbagai jenis media. Dalam pertumbuhannya, tidak menuntut persyaratan media tanam yang khusus, tetapi untuk pertumbuhan yang baik, memerlukan media tanam yang subur dan gembur. Media tanam yang keadaannya gembur aerasinya baik, artinya memiliki butiran-butiran media yang cukup dengan rongga udara baik sehingga sirkulasi udara yang ada dalam media cukup lancar dan tanaman yang tumbuh ditempat media tersebut akan subur. Sedangkan media yang dalam keadaan subur artinya banyak mengandung unsur hara / zat-zat makanan yang diperlukan tanaman untuk proses tumbuh dan berkembang.
Abu sekam adalah hasil pembakaran dari sekam (kulit padi) yang berwarna hitam yang kemudian dijadikan media tanam. Media abu sekam memiliki kelebihan antara lain mempunyai harga yang murah, bahannya mudah diperoleh, sangat ringan, bersifat porous yang baik sehingga sirkulasi udara tinggi, banyak mengandung pori-pori, kapasitas menahan air yang tinggi, kebersihan media lebih terjamin, bebas dari kotoran.
3.      Cara pembuatan abu sekam
Abu sekam biasanya didapat dari pembakaran sekam padi. Untuk membuat abu sekam dibutuhkan sekam dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
Pembakaran abu sekam sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Waktu yang tepat untuk melakukan pembakaran pada saat udara cerah atau panas. Pembakaran pada saat panas kobaran bara apinya lebih cepat merata dibandingkan pada saat udara mendung.
Adapun cara membuat abu sekam dapat dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut :
a)     Menyiapkan alat dan bahan
Untuk membuat abu sekam dibutuhkan beberapa peralatan dan bahan antara lain tempat pembakaran berupa tong yang kosong, kertas, karung, korek api dan sekam padi.
b)     Cara membuat
Adapun langkah-langkah dalam pembuatan abu sekam yaitu sebagai berikut :
1)     Pertama sediakan tempat pembakaran berupa tong yang kosong, lalu sesuai dengan kebutuhan sekam ditumpuk pada tong tersebut.
2)     Dengan menggunakan sobekan kertas kurang lebih 2 lembar, tumpukan sekam dibakar pada tong tersebut.
3)     Sekam padi yang sudah dibakar dibiarkan sekitar 2 jam hingga semua sekam terbakar.
4)     Abu sekam yang sudah dingin lalu dimasukkan kedalam wadah karung. Media abu sekam sudah siap digunakan sebagai media tanam.

2.      Kerangka Pikir
Abu sekam merupakan limbah pabrik penggilingan padi yang berasal dari kulit biji padi yang telah dibakar, yang dibuat menjadi pupuk abu sekam dengan tujuan untuk meningkatkan hasil produktivitas dan pertumbuhan tanaman kacang kedelai.

Bagan Kerangka Pikir Pengaruh Penggunaan Abu Sekam Terhadap Tanaman Kacang Kedelai dapat dilihat pada Gambar 1 :
Pemilihan Bibit Unggul
Penyiapan Polybag

Pengisian Abu Sekam ke Polybag
Pemberian Pupuk Tahap II
Penanaman
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Pemupukan Dasar
 











Gambar 1. Kerangka Pikir Pengaruh Penggunaan Abu Sekam terhadap Tanaman Kacang Kedelai (Glycine Soya)


3.      Hipotesis
Berdasarkan uraian pada latar belakang, permasalahan, dan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan hipotes sebagai berikut :
a.      Diduga pemberian abu sekam dengan konsentrasi tertentu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang kedelai (Glycine).
G.    Metode Penelitian
1)     Jenis dan waktu penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian murni yang dilakukan dilahan terbuka dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu sekam terhadap pertumbuhan tanaman kacang kedelai.
Waktu penelitian ini adalah dilakukan pada bulan April sampai Juni 2011 yang berlokasikan di Perumnas Tumalia Kecamatan Turikale Kabupaten Maros.
2)     Pelaksanaan penelitian
a.      Persiapan media tanam
Media yang digunakan berupa polybag yang telah diisikan tanah, kompos dan abu sekam.
b.      Penanaman
Penanaman dilakukan apabila benih telah siap. Benih tersebut ditanam pada polybag yang sudah diisikan tanah, kompos dan abu sekam.
c.      Pemeliharaan
Untuk mendapatkan hasil pertumbuhan yang baik, harus dilakukan pemeliharaan secara intensif. Pemeliharaan meliputi penyinaran, pemupukan, penyiangan, dan pemberantasan hama dan penyakit (bila ada).

d.      Parameter pengamatan
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah : (1) Tinggi tanaman, (2) jumlah cabang, dan (3) Jumlah daun. 7 hari setelah tanam maka pengamatan pertama dilakukan untuk pertumbuhan tanaman dan pengamatan selanjutnya dilakukan secara berkala dengan kurun waktu satu kali dalam tiap minggunya.
3)     Variabel dan desain penelitian
a.      Variabel penelitian
Untuk memberikan pemecahan yang tepat terhadap permasalahan seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel yang pertumbuhan, yaitu dengan melihat pertumbuhan tanaman kacang kedelai pada medium abu sekam. Dengan mengamati tingkat pertumbuhan tanaman yakni tinggi tanaman, jumlah cabang dan jumlah daun.
b.      Desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian murni yang bertujuan untuk membuktikan pengaruh baik dengan abu sekam pada pertumbuhan tanaman kacang kedelai (Glycine) pada tiap konsentrasi perlakuan yang baik.
Adapun prosedur pelaksanaan ini yaitu melalui tahap :
a.      Pembukaan lahan
b.      Pemilihan bibit unggul
c.      Pemupukan dasar
d.      Penyiapan media tanam
e.      Penanaman
f.       Pengambilan data
g.      Hasil pengamatan
4)     Definisi Operasional Variabel
a.      Pengertian pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran baik bobot ataupun tinggi akibat pertumbuhan sel yang semakin banyak. Para ahli biologi mempertimbangkan bahwa paling sedikit ada empat definisi yang menyangkut pertumbuhan yakni penggandaan protoplasma, perbanyakan sel, pertumbuhan ruang, dan pertumbuhan bobot kering.
b.      Abu sekam
Abu sekam adalah sekam padi yang sudah dibakar berwarna hitam yang dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna.
5)     Instrumen Penelitian
Perlakuan dan perawatan adalah segala sesuatu yang diberikan kepada objek penelitian dalam penelitian ini. Perlakuan dan perawatan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang pertumbuhan tanaman kacang kedelai (Glycine) dengan penggunaan abu sekam sebagai pemupukan.
6)     Populasi dan Sampel Penelitian
a.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman kacang kedelai dengan area luas penanaman sekitar 10 m x 10 m dengan jumlah 3 larikan, dimana setiap larikan terdiri dari 6 polybag.
b.      Sampel
Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah seluruh populasi atau tanaman kacang kedelai yang ditanami diareal penelitian
7)     Rancangan penelitian
Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dengan masing-masing 3 kali ulangan.

Gambar Rancangan
D1
D3
Do
D5
D2
D4
D2
Do
D4
D3
D5
D1
D3
D1
D4
D2
Do
D5

Ulangan I

Ulangan II

Ulangan III

Gambar 2. Model Penelitian Tanaman Kacang Kedelai
Keterangan :
Perlakuan yang dicobakan yaitu :
Do     :   Tidak diberi abu sekam
D1     :   Pemberian abu sekam pada polybag sebanyak 2 kilogram
D2     :   Pemberian abu sekam pada polybag sebanyak 4 kilogram
D3     :   Pemberian abu sekam pada polybag sebanyak 6 kilogram
D4     :   Pemberian abu sekam pada polybag sebanyak 8 kilogram
D5     :   Pemberian abu sekam pada polybag sebanyak 10 kilogram
8)     Tahap Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan tiap satu kali seminggu dimulai pada saat seminggu setelah tanaman kacang kedelai ditanam di pot, dengan cara :
1.      Tiap minggu diukur tinggi masing-masing tanaman dengan mistar ukur
2.      Tiap minggu diukur jumlah cabang tiap tanaman dengan mistar ukur.
3.      Tiap minggu diukur jumlah daun yang terbentuk
9)     Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menghasilkan data perbandingan yang ingin dicapai pada tiap konsentrasi pemberian abu sekam pada tiap polybag. Hasil perbandingan diperoleh dengan membuat diagram perbandingan pertumbuhan pada tanaman kacang kedelai yakni tinggi tanaman, jumlah cabang dan jumlah daun.
H.    Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian ini sebagai berikut :
No
Jenis Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Ket
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Merancang Judul Penelitian





















2
Merumuskan Masalah Penelitian





















3
Menyusun Proposal





















4
Membuat Instrumen





















5
Melaksanakan Kegiatan Pelaksanaan





















6
Analisis Data





















7
Menulis Laposan





















8
Edit Laporan






















DAFTAR  PUSTAKA

Affandi, Ir. Ahmad, 1977.Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palawija dan Sayur-Sayuran. Jakarta : Departemen Badan Pengendalian Bimas.

Anonimous, 1991. Teknologi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta : Departemen Pertanian RI.

Adisarwanto, Dr. T, 2005. Budidaya Kedelai dengan Pemupukan yang Efektif dan Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Jakarta : Penebar Swadaya.

Iswara, 1985. Pasca Panen Kedelai. Ujung Pandang : Departemen Pertanian.

Judho, Zainuddin Dwi P.S, Hut, 2006. Bertanam Sawi dalam Polybag. Bandung: PT. Sinergi Pustaka Indonesia.

Rukmana, Rahmat Ir. H, 1996. Kacang Hijau Budidaya dan Pascapanen. Jakarta : Kanisius.

Tambas, Dullah, 1986. Pengaruh Mokulasi Rhizobium Japanicum Frank, Pemupukan Molibdenum dan Kobalt terhadap Produksi dan Jumlah Bintil Akar Tanaman Kedelai pada Tanah Podsolik Plintik. Surabaya : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.



PENGARUH PENGGUNAAN ABU SEKAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG KEDELAI
(Glycine Soya)




PROPOSAL PENELITIAN






Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Seminar Proposal
pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Yayasan Perguruan Islam Maros






DIAN INDRIANI
NIM : 07 10710 041








SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS
STKIP - YAPIM
2011